10 September, 2009

Perhitungan Subnetting

Perhitungan subnetting sebenarnya bisa dilakukan dengan dua cara, cara binary yang relatif lambat dan cara khusus yang lebih cepat.Pada hakekatnya semua pertanyaan tentang subnetting akan berkisar di empat masalah: Jumlah Subnet, Jumlah Host per Subnet, Blok Subnet, dan Alamat Host Broadcast.

Penulisan IP Address umumnya adalah dengan 192.168.1.2. Namun adakalanya ditulis dengan 192.168.1.2/24, apa ini artinya? Artinya begini sobat, bahwa IP Address 192.168.1.2 dengan subnet mask 255.255.255.0. Lho kok bisa seperti itu? Ya bisa saja sobat, artinya gini /24 diambil dari perhitungan bahwa 24 bit subnet mask diselubungi dengan binari 1. Atau dengan kata lain, subnet masknya adalah: 11111111.11111111.11111111.00000000 (255.255.255.0). Konsep ini yang disebut dengan CIDR ( Classless Inter-Domain Routing ) yang diperkenalkan pertama kali tahun 1992 oleh IEFT.
Sekarang yang jadi pertanyaannya adalah Subnet Mask berapa saja yang bisa digunakan untuk melakukan subnetting? Untuk menjawab pertanyaan ini, silahkan sobat lihat tabel berikut:

Subnet MaskNilai CIDRSubnet MaskNilai CIDR
255.0.0.0/8255.255.240.0/20
255.128.0.0/9255.255.248.0/21
255.192.0.0/10255.255.252.0/22
255.224.0.0/11255.255.240.0/23
255.240.0.0/12255.255.248.0/24
255.248.0.0/13255.255.252.0/25
255.252.0.0/14
255.255.240.0/26
255.254.0.0/15255.255.248.0/27
255.255.0.0/16255.255.252.0/28
255.255.128.0/17255.255.240.0/29
255.255.192.0/18255.255.248.0/30
255.255.224.0/19

SUBNETTING PADA IP ADDRESS CLASS C

Subnetting seperti apa yang terjadi dengan sebuah NETWORK ADDRESS 192.168.1.0/26?
Analisa: 192.168.1.0 berarti kelas C dengan Subnet Mask /26 berarti 11111111.11111111.11111111.11000000 (255.255.255.192).

Perhitungan: Seperti sudah kami sebutkan sebelumnya semua pertanyaan tentang subnetting akan berpusat d 4 hal, Jumlah Subnet, Jumlah Host per Subnet, Blok Subnet, Alamat Host dan Broadcast yang valid. Jadi kita selesaikan dengan urutan seperti ini:
  1. Jumlah Subnet = , dimana x adalah banyaknya binari 1 pada oktet terakhir subnet mask (2 oktet terakhir untuk kelas B, dan 3 oktet terakhir untuk kelas A). Jadi jumlah Subnet adalah = 4 subnet.
  2. Jumlah Host per Subnet = - 2, dimana y adalah kebalikan dari x yaitu banyaknya binari 0 pada oktet terakhir subnet. Jadi jumlah host per subnet adalah - 2 =62 host.
  3. Blok Subnet = 256 - 192 (nilai oktet terakhir subnet mask) = 64. Subnet berikutnya adalah 64 + 64 = 128, dan 128 + 64 = 192. Jadi total subnet masknya adalah 0,64,128,192.
  4. Bagaimana dengan alamat Host dan Broadcast yang valid? Kita langsung buat tabelnya. Sebagai catatan, host pertama adalah 1 angka setelah subnet, dan broadcast adalah 1 angka sebelum subnet berikutnya.

Subnet192.168.1.0192.168.1.64192.168.1.128192.168.1.192
Host Pertama192.168.1.1192.168.1.65192.168.1.129192.168.1.193
Host Terakhir192.168.1.62192.168.1.126192.168.1.190192.168.1.254
Broadcast
192.168.1.63192.168.1.127192.168.1.191192.168.1.255

Kita sudah menyelesaikan subnetting untuk IP Address Class C. Dan kita bisa melanjutkan lagi untuk subnet yang lain, dengan konsep dan teknik yang sama. Subnet mask yang bisa digunakan untuk subnetting class C adalah:

Subnet MaskNilai CIDR
255.255.255.0/24
255.255.255.128/25
255.255.255.192/26
255.255.255.224/27
255.255.255.240/28
255.255.255.248/29
255.255.255.252/30

Readmore “Perhitungan Subnetting”  »»