15 Oktober, 2010

Kelebihan UEFI Dibandingkan BIOS

UEFI sebagai pengganti teknologi BIOS. Era BIOS akan segera berakhir dan berganti teknologi terbaru UEFI. Teknologi ini bisa mereduksi waktu start-up, sehingga komputer bisa menyalakan dalam hitungan detik.

Produsen teknologi BIOS kini membuat perangkat lunak start-up baru yang dikenal dengan nama Unified Extensible Firmware Interface (UEFI). Hasilnya generasi terbaru dari komputer rumahan ini akan mampu menyalakan sistem komputer dalam hitungan detik.

Teknologi BIOS telah digunakan di komputer sejak 1979. Teknologi ini tidak pernah didesain ulang dalam kurun waktu begitu lama sehingga menjadi alasan mengapa komputer modern menghabiskan waktu begitu lama untuk mulai aktif.

Di sisi lain, UEFI telah dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan komputer modern dan akan segera diterapkan di banyak komputer baru. Software ini mampu ‘aktif’ dan ‘nonaktif’ dalam hitungan detik.

“Saat itu, perangkat lunak ini memungkinkan Anda hanya membutuhkan waktu 25 sampai 30 detik sebelum melihat tampilan awal OS komputer Anda,” kata kepala forum UEFI Mark Doran. “Ini memang tidak benar-benar instan, namun jauh lebih baik dari BIOS yang konvesional.”

Teknologi BIOS telah digunakan di beberapa evolusi komputer modern seperti keyboard yang terkoneksi dengan USB atau flash drive.

Para ahli berharap UEFI akan mendapatkan pijakan yang signifikan dalam pasar komputasi pada awal tahun depan. Banyak perusahaan elektronik yang bekerja keras untuk mengurangi waktu aktivasi mesin komputer mereka.

Ini adalah faktor yang sangat penting bagi perangkat seluler dan komputer tablet yang akan datang. Sistem operasi Chrome milik Google juga dikabarkan memiliki waktu ‘boot-up’ dalam hitungan detik.

Readmore “Kelebihan UEFI Dibandingkan BIOS”  »»

04 Oktober, 2010

Buat Router Static Via Packet Tracer

Seperti pada Penjelasan sebelumnya, ikuti langkah berikut untuk membuat Router Static,
Buat 3 buah router dengan konfigurasi awal sebagai berikut :
nb : buat dengan RouterPT-Empty dengan 2 FastEthernet dan 2 Serial

Router#conf ter
Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.
Router(config)#interface fastethernet 0/0
Router(config-if)#no shutdown


%LINK-5-CHANGED: Interface Serial3/0, changed state to down
Router(config-if)#clock rate 9600

== KONFIGURASI IP ROUTER ==

Pada Router 1

Router>en
Router#conf ter
Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.
Router(config)#interface fastethernet 0/0
Router(config-if)#ip address 192.168.3.254 255.255.255.0
Router(config-if)#interface serial 2/0
Router(config-if)#ip address 192.168.1.1 255.255.255.0
Router(config-if)#interface serial 3/0
Router(config-if)#ip address 192.168.2.1 255.255.255.0

Pada Router 0

Router#conf ter
Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.
Router(config)#interface fastethernet 0/0
Router(config-if)#ip address 192.168.5.1 255.255.255.0
Router(config-if)#interface serial 2/0
Router(config-if)#ip address 192.168.1.254 255.255.255.0


Pada Router 2

Router#conf ter
Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.
Router(config)#interface fastethernet 0/0
Router(config-if)#ip address 192.168.4.1 255.255.255.0
Router(config-if)#interface serial 2/0
Router(config-if)#ip address 192.168.2.2 255.255.255.0

== KONFIGURASI ROUTER STATIK ==

Pada Router 1

Router>EN
Router#conf ter
Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.
Router(config)#ip route 192.168.4.0 255.255.255.0 192.168.2.2
Router(config)#ip route 192.168.5.0 255.255.255.0 192.168.1.254

Pada Router 0

Router>en
Router#conf ter
Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.
Router(config)#ip route 192.168.2.0 255.255.255.0 192.168.1.1
Router(config)#ip route 192.168.3.0 255.255.255.0 192.168.2.1
Router(config)#ip route 192.168.4.0 255.255.255.0 192.168.2.1

Pada Router 2

Router>en
Router#conf ter
Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.
Router(config)#ip route 192.168.1.0 255.255.255.0 192.168.2.1
Router(config)#ip route 192.168.2.0 255.255.255.0 192.168.2.1
Router(config)#ip route 192.168.3.0 255.255.255.0 192.168.2.1
Router(config)#ip route 192.168.5.0 255.255.255.0 192.168.2.1
Router(config)#ip route 192.168.5.0 255.255.255.0 192.168.1.1

Sambungkan semua router dengan kabel serial DTE, peta sambungan jaringan seperti dibawah ini. lalu kemudian lakukan test ping.



Koneksikan Router dengan SwitchPT dan PC dengan memakai 'automatically choose connection type' (otomatis pilih koneksi)

ROUTER 0
PC 1 : IP 192.168.5.2 GW 192.168.5.1
PC 2 : IP 192.168.5.3 GW 192.168.5.1

ROUTER 1
PC 1 : IP 192.168.3.1 GW 192.168.3.254
PC 2 : IP 192.168.3.2 GW 192.168.3.254

ROUTER 2
PC 1 : IP 192.168.4.2 GW 192.168.4.1
PC 2 : IP 192.168.4.3 GW 192.168.4.1

Dan Selanjutnya lakukan Proses PINGING untuk checking apakah komputer sudah terkoneksi atau belum.

Readmore “Buat Router Static Via Packet Tracer”  »»

Membuat Router Dinamis ( Part 2 )

Langkah Awal untuk membuat router dinamis dengan Packet tracer ialah sebagai berikut,
Buat 3 buah router dengan konfigurasi awal sebagai berikut :
nb : buat dengan RouterPT-Empty dengan 2 FastEthernet dan 2 Serial

Router#conf ter
Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.
Router(config)#interface fastethernet 0/0
Router(config-if)#no shutdown

%LINK-5-CHANGED: Interface FastEthernet0/0, changed state to up
Router(config-if)#interface fastethernet 1/0
Router(config-if)#no shutdown

Router(config-if)#
%LINK-5-CHANGED: Interface FastEthernet1/0, changed state to up
Router(config-if)#interface serial 2/0
Router(config-if)#no shutdown

%LINK-5-CHANGED: Interface Serial2/0, changed state to down
Router(config-if)#clock rate 9600
Router(config-if)#interface serial 3/0
Router(config-if)#no shutdown

%LINK-5-CHANGED: Interface Serial3/0, changed state to down
Router(config-if)#clock rate 9600

== KONFIGURASI IP ROUTER ==

Pada Router 1

Router>en
Router#conf ter
Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.
Router(config)#interface fastethernet 0/0
Router(config-if)#ip address 192.168.3.254 255.255.255.0
Router(config-if)#interface serial 2/0
Router(config-if)#ip address 192.168.1.1 255.255.255.0
Router(config-if)#interface serial 3/0
Router(config-if)#ip address 192.168.2.1 255.255.255.0

Pada Router 0

Router#conf ter
Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.
Router(config)#interface fastethernet 0/0
Router(config-if)#ip address 192.168.5.1 255.255.255.0
Router(config-if)#interface serial 2/0
Router(config-if)#ip address 192.168.1.254 255.255.255.0


Pada Router 2

Router#conf ter
Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.
Router(config)#interface fastethernet 0/0
Router(config-if)#ip address 192.168.4.1 255.255.255.0
Router(config-if)#interface serial 2/0
Router(config-if)#ip address 192.168.2.2 255.255.255.0

== KONFIGURASI PC ==

ROUTER 0
PC 1 : IP 192.168.5.2 GW 192.168.5.1
PC 2 : IP 192.168.5.3 GW 192.168.5.1

ROUTER 1
PC 1 : IP 192.168.3.1 GW 192.168.3.254
PC 2 : IP 192.168.3.2 GW 192.168.3.254

ROUTER 2
PC 1 : IP 192.168.4.2 GW 192.168.4.1
PC 2 : IP 192.168.4.3 GW 192.168.4.1

== KONFIGURASI RIP ROUTER ==

Router 0

Router#conf ter
Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.
Router(config)#router rip
Router(config-router)# network 192.168.2.0
Router(config-router)# network 192.168.3.0
Router(config-router)# network 192.168.4.0

Router 1

Router#conf ter
Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.
Router(config)#router rip
Router(config-router)# network 192.168.4.0
Router(config-router)# network 192.168.5.0

Router 2

Router#conf ter
Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.
Router(config)#router rip
Router(config-router)# network 192.168.1.0
Router(config-router)# network 192.168.2.0
Router(config-router)# network 192.168.3.0
Router(config-router)# network 192.168.5.0

Readmore “Membuat Router Dinamis ( Part 2 )”  »»

01 Oktober, 2010

Kisah seorang Pengembala Kambing

Suatu hari, Fulan berpapasan dengan seorang gembala dengan kambingnya. Fulan bertanya dengan takjub

Fulan: "Pak, boleh nanya nih?"

Gembala: "Boleh"

Fulan : "Kambing-kambing bapak sehat sekali,bapak kasih makan apa?"

Gembala : "yang mana dulu nih? yang hitam atau yang putih?"

Fulan : "mmmm ...Yang hitam dulu deh...."

Gembala : "oh, kalo yang hitam, dia makannya rumput basah"

Fulan : "ohh...kalo yang putih?"


Gembala : "yang putih juga..."

Fulan : "hmmm...kambing- kambing ini, kuat jalan berapa kilo pak?"

Gembala : "yang mana dulu nih? yang hitam atau yang putih?"

Fulan : "mmmm Yang hitam dulu deh...."

Gembala : "oh, kalo yang hitam, 4 km sehari"

Fulan : "kalo yang putih?"

Gembala : "yang putih juga..."

Si Fulan mulai gondok.... : "kambing ini,menghasilkan banyak bulu ngga pak, pertahunnya? "

Gembala : "yang mana dulu nih? yang hitam atau yang putih?"

Fulan : "(dengan kesalnya) yang hitam dulu deh..."

Gembala : "oh, yang hitam, banyak...10 kg/th"

Fulan : "kalo yang putih...?"

Gembala : "yang putih juga"

Fulan : "BAPAK KENAPA SIH SELALU NGEBEDAIN KAMBING DUA INI, KALO JAWABANNYA SAMA??????"

Gembala : "oh, gini dik, soalnya yang hitam itu,punya saya...."

Fulan : "Oh gitu pak, maaf kalo saya emosi... , kalo yang putih?"

Gembala : "yang putih juga punya saya"

Fulan : KOPLAK......


Readmore “Kisah seorang Pengembala Kambing”  »»

Laporan OJT Jumat, 16 April 2010 (Final Day)

Assalamualaikum Wr. Wb. Selamat datang sekaligus salam sejahtera buat kalian semua para pembaca blogger saya semoga kesehatan dan ketegaran tetap tercurahkan kepada kalian semua sehingga dapat menjalani kehidupan ini dengan leluasa, dan untuk hari ini ialah hari terkhir OJT saya di persero ini dan ini ialah hari yang menyedihkan bagi saya tapi biarlah ini akan menjadi kenangan yang tak terlupakan bagi saya DKK.

hari ini mungkin saya hanya bisa menyampaikan sedikit kegiatan saya di hari ini. directly, pada pagi hari tadi saya beserta karyawan angkasa pura menuju ke terminal atau lebih di kenal selama ini sebagai bandara juanda untuk melakukan kegiatan penanaman pohon agar bandara terlihat lebih natural dan tidak gersang seperti sebelumnya selama satu jam kami melakukan kegiatan tersebut dan setelah itu di lanjutkan dengan entry data SLLAU System yang hari ini terakhir bagi saya untuk meng-entry-nya, T_T, dan selanjutnya kami melakukan ibadah sholat jumat dan setelah itu lanjutkan lagi dengan entry data lagi selanjutnya tinggal momen perpisahan yang menyedihkan dan akhirnya saya putuskan untuk BERTERIMA KASIH KEPADA SEMUANYA I LOVE U ALL, See you next Opportunity. N GUUD bAY, MISS YOU ALWAYS.....


Wassalam!
Terima kasih buat semuanya..



Readmore “Laporan OJT Jumat, 16 April 2010 (Final Day)”  »»

ICMP & Ping Of Death

Internet Control Message Protocol (ICMP) adalah protokol yang digunakan untuk membantu error handling dan prosedur pengaturan (control procedure). Protokol ini bekerja pada network layer dan berurusan dengan layanan koneksi (connection services). Tugas dari ICMP adalah menyediakan pengendalian error (error control ) dan pengendalian arus (flow control) pada network layer.

Kegiatan yang berjalan di Internet dimonitor secara teliti oleh router. Jika terjadi seseuatu yang tidak diinginkan, kejadian tersebut akan dilaporkan oleh ICMP. ICMP mendeteksi kondisi error seperti kongesti/kemacetan internetwork (internetwork congestion) dan hubungan yang putus, lalu memberitahukan IP (Internet Protocol) dan protokol pada layer atas sehingga paket-paket dapat dikirimkan disekeliling area yang bermasalah.

Sedangkan yang dimaksud dengan,

Ping of death ialah semacam Serangan yang mengirim paket permintaan echo ICMP berukuran terlalu besar (PING) dengan tujuan membuat buffer masukan pada mesin tujuan mengalami kelebihan beban dan akhirnya membuat mesin tersebut macet.

Readmore “ICMP & Ping Of Death”  »»

Setting Access List pada Router

Router Mengendalikan Keamanan Jaringan Corporate Anda Dengan Access List Berdasarkan Karakteristik Traffic Baik Mengijinkan Atau Menolak Lewat
Jika kita bicara tentang keamanan jaringan, memasukkan user-ID dan password adalah yang paling umum kita jumpai. Jenis keamanan authenticasi ini adalah jenis keamanan yang diimplementasikan pada layer bagian atas dari layer Network pada model referensi OSI. Router memeriksa setiap traffic yang datang dan memutuskan untuk permit atau deny traffic tersebut berdasarkan pada karakteristic traffic tersebut seperti IP address dan atau protocol.

Mengendalikan keamanan jaringan dengan access lists

Piranti Router mengendalikan keamanan jaringan dengan menggunakan access lists. Suatu access list menerangkan karakteristik traffic jaringan seperti asal dan tujuan IP address dan juga protocol. Kita bisa mengendalikan jenis traffic yang dikirim atau diterima oleh router dengan jalan membuat access list dan di terapkan kepada interface router. access list menjelaskan jenis traffic yang bisa diterima atau diteruskan oleh sebuah interface dari router.

Router access list

Piranti router menggunakan access list untuk mengendalikan traffic keluar masuk dengan karakteristick berikut:

Access list menrangkan jenis traffic yang akan dikendalikan
Entry access list menjelaskan karakteristic traffic
Entry access list menunjukkan apakah mengijinkan atau menolak traffic
Entry access list dapat menjelaskan suatu jenis traffic khusus, mengijinkan atau menolak semua traffic
Saat dibuat, suatu access list mengandung entry secara implicit “deny all”
Setiap access list diterapkan pada hanya sebuah protocol khusus saja
Setiap interface router dapat memuat hanya sampai dua access list saja untuk setiap protocol, satu untuk traffic masuk dan satu untuk traffic keluar.
Saat suatu access list dikenakan pada suatu interface, dia mengidentifikasikan apakah list melarang traffic masuk atau traffic keluar
Access list ada secara global pada router, akan tetapi filter traffic hanya ada pada interface dimana dia diterapkan.
Setiap access list bisa diterapkan pada lebih dari satu interface akan tetapi, setiap access list hanya mempunyai list masuk atau keluar saja.
Basic /standard access list membatasi traffic di hampir kebanyakan karakteristic traffic (seperti protocol tertentu dalam suatu suite)
Catatan bahwa ketika kita membuat access list, maka secara automatis akan mengandung statement “deny all”, walaupun statement ini tidak kelihatan dalam list itu sendiri. Agar suatu list bisa mengijinkan suatu traffic, maka harus ada setidaknya satu statement permit, baik mengijinkan suatu jenis traffic khusus atau mengijinkan semua jenis traffic yang tidak dibatasi secara specific.

Adanya access list yang berbeda tergantung pada jenis protocol. Tanpa memandang protocol, gunakan langkah umum berikut ini untuk membuat dan mengimplementasikan access list.

Pada global configuration mode, buatlah list dan tambahkan entry access list dengan command “access-list”
Pada interface mode, applikasikan access list tertentu pada suatu interface yang secara umum menggunakan “access-group” command.
Access list diidentifikasikan dengan nomor, walaupun bisa saja menggunakan suatu nama. Nomor tersebut bukan saja menunjukkan suatu access list tertentu, akan tetapi juga mengidentifikasikan karakteristic berikut juga:

Protocol suite
Menunjukkan apakah list tersebut standard atau extende access list
Rentang penomoran telah dibangun untuk setiap jenis protocol, baik standard maupun extended.






SETTING ACCESS-LIST nya…
Router#configure terminal
Router(config)#ip route 192.168.12.0 255.255.255.0 202.170.56.1
Router(config)#interface Fa0/0
Router(config-if)#ip access-group 1 in
Router(config-if)#exit
Router(config)#access-list 1 deny 192.168.12.3 0.0.0.0
Router(config)#access-list 1 permit 0.0.0.0 255.255.255.255
Router(config)#exit
Router#

Readmore “Setting Access List pada Router”  »»