21 Februari, 2011

Prinsip Kerja DNS

DNS (Domain Name System) adalah suatu system yang mengubah nama host (seperti linux.or.id) menjadi alamat IP (seperti 64.29.24.175) atas semua komputer yang terhubung langsung ke Internet. DNS juga dapat mengubah alamat IP menjadi nama host.
DNS bekerja secara hirarki dan berbentuk seperti pohon (tree). Bagian atas adalah Top Level Domain(TLD) seperti COM, ORG, EDU, MIL dsb. Seperti pohon DNS mempunyai cabang-cabang yang dicari dari pangkal sampai ke ujung. Pada waktu kita mencari alamat misalnya linux.or.id pertama-tama DNS bertanya pada TLD server tentang DNS Server yang melayani domain .id misalnya dijawab ns1.id, setelah itu dia bertanya pada ns1.id tentang DNS Server yang bertanggung jawab atas .or.id misalnya ns.or.id kemudian dia bertanya pada ns.or.id tentang linux.or.id dan dijawab 64.29.24.175

Prinsip kerja DNS adalah dengan pendelegasian setiap name server. Setiap name server mengikuti hierarki penamaan DNS tersebut.
Misalnya, untuk alamat station.arc.itb.ac.id , kurang lebih langkah yang dilakukan adalah seperti ini,
Diperlukan nameserver, untuk root server, top level domain (.id), name server academic (.ac.id), name server itb(.itb.ac.id) dan name server arc (.arc.itb.ac.id). Untuk menemukan alamat IP dari station.arc.itb.ac.id ,
1. Pertama-tama komputer client akan menanyakan pada local name servernya.
2. Pada local name server akan menanyakan station.arc.itb.ac.id pada root server, biasanya tipe alamat server ini sudah diketahui name server. KArena alamatnya memang cenderung sudah fixed, maka disebut tipe hint (cache). Pada instalasi program name sever biasanya langsung didapatkan data root server ini (kalau tidak salah ada 13 root server di dunia).
3. Root server akan menjawab bahwa, domain .id sudah ia delegasikan pada name server .id
4. Local name server akan menanyakan pada name server .id,
5. name server .id manjawab, bahwa domain .ac.id, sudah ia delegasikan pada name server academic .ac.id
6. Local name server menanyakan pada name server academic .ac.id
7. Name server academic .ac.id, menjawab, bahwa domain .itb.ac.id sudah ia delagasikan pada name server itb .itb.ac.id
6. Local name server menanyakan pada name server itb .itb.ac.id
7. Name server academic .ac.id, menjawab, bahwa domain arc.itb.ac.id sudah ia delegasikan pada name server arc .arc.itb.ac.id
6. Local name server menanyakan pada name server arc .arc.itb.ac.id
7. Name server .arc.itb.ac.id melookup databasenya, dan ternyata station.arc.itb.ac.id memang berada pada zonenya dan dalam database zone
8. Name server ARC, .arc.itb.ac.id, menjawab ke local domain name server berupa alamat station.arc.itb.ac.id, selanjutnya local name sever meneruskan jawaban ke komputer client
9. Akhirnya komputer client mengetahui alamat IP station.arc.itb.ac.id, sehingga ia dapat memulai koneksi TCP/IP le station.arc.itb.ac.id

Dengan sistem seperti ini, walaupun mata rantai lebih panjag, tapi dengan DNS, sistem penambahan nama menjadi lebih teratur.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar